Home » Bisnis » Perkembangan Intensitas Energi Indonesia Satu Dekade Terakhir

Perkembangan Intensitas Energi Indonesia Satu Dekade Terakhir

Fajar Eka Putra June 28, 2024

kabarmalut.co.id – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Kementerian ESDM) mengungkapkan bahwa Indonesia telah mencapai kemajuan signifikan dalam meningkatkan efisiensi energi selama satu dekade terakhir. Sekjen Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, menjelaskan bahwa Indonesia mencatat rata-rata perkembangan intensitas energi sebesar 3% dalam 10 tahun terakhir, yang menunjukkan performa yang cukup baik dibandingkan dengan negara-negara G20 lainnya. “Kemajuan Indonesia dalam peningkatan efisiensi energi cukup baik dibandingkan negara-negara G20 lainnya. Dengan rata-rata perkembangan intensitas energi sebesar 3% dalam dekade terakhir,” kata Dadan dalam keterangannya pada Kamis (23/5/2024).

” Baca Juga: Dukungan DPR untuk Polri dalam Kasus Pembunuhan Vina “

Kebijakan Efisiensi Energi

Indonesia telah mengambil berbagai langkah kebijakan untuk meningkatkan efisiensi energi. Salah satu langkah utama adalah revisi Peraturan Pemerintah (PP) No. 33 tahun 2023 tentang Konservasi Energi. Yang menjadi panduan implementasi langkah-langkah efisiensi energi di berbagai sektor, termasuk industri, bangunan gedung, dan transportasi. Kebijakan ini bertujuan untuk mendorong penggunaan energi yang lebih efisien dan mengurangi konsumsi energi yang tidak perlu.

Implementasi di Sektor Industri

Di sektor industri, pemerintah memperluas implementasi sistem pengelolaan energi dengan mencakup 450 pelaku industri yang intensif menggunakan energi. Langkah ini diharapkan dapat menghasilkan penghematan energi sekitar 5,28 juta Tonne of Oil Equivalent (TOE) pada tahun 2030. Upaya ini menunjukkan komitmen Indonesia dalam mengurangi konsumsi energi di sektor industri yang merupakan salah satu pengguna energi terbesar di negara ini.

Pengelolaan Energi di Bangunan

Pada sektor bangunan, pemerintah fokus pada penguatan regulasi bangunan gedung serta penerapan konsep bangunan hijau dan cerdas. Dadan menyebutkan bahwa lebih dari 700 bangunan gedung akan menerapkan sistem pengelolaan energi pada tahun depan. Langkah ini diperkirakan akan menghemat sekitar 66.000 Tonne of Oil Equivalent (TOE) energi dari gedung-gedung pada tahun 2030. Penerapan bangunan hijau dan cerdas ini diharapkan dapat mengurangi konsumsi energi dan mendukung keberlanjutan lingkungan.

Baca Juga :   Skandal Sertifikasi Toyota: Penghentian Produksi dan Penyelidikan

Efisiensi Energi di Sektor Transportasi

Untuk sektor transportasi, pemerintah mendorong penggunaan kendaraan listrik serta menetapkan standar ekonomi bahan bakar yang lebih ketat. Target pemerintah adalah mencapai penggunaan 2 juta unit kendaraan listrik roda-empat dan 13 juta kendaraan listrik roda-dua pada tahun 2030. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan mengurangi emisi gas rumah kaca. Sehingga mendukung upaya global untuk mengatasi perubahan iklim.

Diskusi di Konferensi Global

Dadan Kusdiana menyampaikan informasi ini dalam sebuah diskusi bertema “Delivering Affordable Clean Cooking and Energy Access for All” yang merupakan bagian dari rangkaian kegiatan 9th Annual Global Conference on Energy Efficiency di Nairobi, Kenya. Konferensi ini menjadi ajang bagi para pemimpin dunia dan ahli energi untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam meningkatkan efisiensi energi dan akses energi bersih bagi semua.

” Baca Juga: Prabowo Pertimbangkan Jokowi sebagai Penasihat Pemerintahan “

Kesimpulan

Kemajuan yang dicapai Indonesia dalam efisiensi energi mencerminkan komitmen pemerintah untuk mengurangi konsumsi energi dan mendukung keberlanjutan lingkungan. Dengan berbagai kebijakan dan langkah strategis, Indonesia berupaya menjadi contoh bagi negara-negara lain dalam hal efisiensi energi dan konservasi sumber daya. Peningkatan efisiensi energi ini tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan tetapi juga menguntungkan ekonomi nasional dengan mengurangi biaya energi dan meningkatkan daya saing industri.