Home » Umum » Mengatasi Kesulitan dan Bangkit dari Penipuan Bisnis

Mengatasi Kesulitan dan Bangkit dari Penipuan Bisnis

Tika Purwana July 4, 2024

kabarmalut.co.id – Kasus penipuan dalam bisnis sering kali terjadi, membuat banyak pelaku bisnis merasa down dan stres akibat kerugian besar. Hal ini juga dialami oleh Muhamad Amirul Muminin, yang akrab disapa Kang Amin, saat berbisnis di kota kelahirannya, Bandung. Pada suatu waktu, Kang Amin mengalami penipuan yang merugikannya hingga ratusan juta rupiah. Kejadian ini memaksanya bersama keluarganya merantau ke Jakarta pada tahun 2012 untuk memulai kembali usaha dan mengatasi kerugian dari kejadian penipuan yang ia alami.

” Baca Juga: Claudia Sheinbaum Presiden Perempuan Pertama Meksiko “

Memulai Bisnis dari Nol

Dengan modal yang sangat minim, Kang Amin mulai mencari bisnis yang tidak memerlukan banyak modal namun memiliki potensi repeat order yang tinggi. Inspirasi datang dari istrinya, Gina Hikmaturredha, yang sangat menyukai baso aci dan seblak, makanan khas Priangan. Karena sulit menemukan baso aci dan seblak dengan cita rasa asli Bandung di Jakarta, mereka memutuskan untuk memulai bisnis makanan ini dengan nama Amnesia (Amin Cinta Indonesia) di Pasar Kalideres, Jakarta.

Resep Otentik dan Inovasi Menu

Kang Amin tidak asal-asalan dalam meracik resep. Ia berusaha membuat baso aci dan seblak dengan cita rasa yang autentik, terutama dalam hal kuah yang medok dan tingkat kepedasan yang tinggi. Usaha ini ternyata berhasil menarik minat banyak orang yang merindukan cita rasa Bandung. Selain makanan, mereka juga menjual minuman seperti cappuccino cincau yang sedang tren.

Pemahaman Pasar dan Ekspansi Produk

Sejak kecil, Kang Amin sudah akrab dengan dunia pasar tradisional karena membantu orangtuanya berjualan di Pasar Cicalengka. Pengalaman ini membantunya dalam memahami dinamika pasar tradisional. Melihat penjualan makanan dan minuman yang semakin baik, Kang Amin mulai menambah produk seperti basreng (baso goreng) dan cuanki. Tidak hanya berhenti di F&B, ia juga mencoba merambah ke dunia fesyen karena peluang pasar yang luas di pasar tradisional.

Baca Juga :   Pemeriksaan Hewan Kurban Oleh Dinas KPKP DKI Jakarta

Transformasi dari Amnesia ke Kolaboraos

Suatu hari, Kang Amin mendapat kunjungan dari dinas yang menawarkan program peningkatan kelas bagi UMKM. Melalui berbagai pelatihan dengan Dinas PPKUKM dan DKPKP, Kang Amin memutuskan untuk mengganti nama bisnisnya menjadi Kolaboraos (Kolaborasi dan Raos), mencerminkan kolaborasi Jakarta dan cita rasa Sunda. Usaha ini semakin berkembang dengan kemasan yang baik dan sertifikasi halal, NIB, serta Haki. Produk Kolaboraos kini hadir dalam bentuk frozen food dan instan, memudahkan distribusi ke berbagai gerai dan supermarket.

Perluasan Jangkauan dan Peningkatan Omzet

Produk-produk Kolaboraos kini laris manis, dengan penjualan mencapai 1.000 pcs per bulan. Kang Amin telah menjalin kerjasama dengan reseller di berbagai wilayah Indonesia, seperti Jayapura, Manado, Bandung, Bekasi, dan lainnya. Produk ini juga tersedia di gerai-gerai di Balai Kota, Walikota Jakarta Selatan, Cikini, dan Tanah Abang. Selain itu, Kang Amin juga mulai membuka franchise bisnis dengan harga Rp 10 juta, termasuk booth, banner, pendampingan, dan pelatihan.

” Baca Juga: “

Harapan untuk Masa Depan

Penjualan tinggi dan banyaknya mitra bisnis sangat berdampak positif pada omzet Kolaboraos, yang kini mencapai Rp 30 juta per bulan. Bisnis ini juga membantu menyerap tenaga kerja dengan mempekerjakan dua orang untuk membantu produksi. Kang Amin berharap dapat terus bertemu dengan para kolaborator baru untuk semakin memajukan Kolaboraos, sehingga bisnis ini dapat memberikan manfaat yang lebih luas bagi banyak orang.