Home » Bisnis » Arab Saudi Akan Menjual Saham Aramco Senilai Rp160 Triliun

Arab Saudi Akan Menjual Saham Aramco Senilai Rp160 Triliun

Fajar Eka Putra July 1, 2024

kabarmalut.co.id – Pemerintah Arab Saudi berencana untuk melepas sebagian kepemilikan mereka di perusahaan energi raksasa, Saudi Arabian Oil Co atau yang lebih dikenal sebagai Saudi Aramco, pada bulan Juni 2024. Penjualan saham ini diperkirakan akan bernilai miliaran dolar dan menjadi salah satu transaksi saham terbesar di kawasan Timur Tengah. Berdasarkan laporan dari Reuters pada Sabtu (25/5/2024), sumber yang mengetahui rencana ini menyebutkan bahwa penjualan saham Aramco bernilai sekitar US$10 miliar atau setara dengan Rp160 triliun. Persiapan untuk penjualan saham ini sedang berlangsung dan detailnya masih bisa berubah.

” Baca Juga: Peluncuran Diam-Diam HMD Aura: Spesifikasi Mirip HMD Pulse “

Proses Penjualan dan Pencatatan Saham

Saham-saham yang akan dijual ini nantinya akan dicatatkan di bursa saham Riyadh. Penjualan saham ini direncanakan sebagai penawaran yang dipasarkan sepenuhnya, bukan penjualan yang dipercepat dalam beberapa hari saja. Hingga kini, baik kantor komunikasi pemerintah maupun Aramco belum memberikan komentar terkait rencana ini. Beberapa bank besar seperti Citigroup, Goldman Sachs, dan HSBC telah menunjukkan minat untuk mengelola penjualan saham tersebut.

Visi 2030 dan Diversifikasi Ekonomi

Penjualan saham Aramco ini merupakan bagian dari strategi besar Arab Saudi yang dikenal sebagai Visi 2030. Program ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan negara terhadap pendapatan dari minyak mentah dan memperluas sektor swasta. Meskipun pemerintah Arab Saudi masih menjadi pemegang saham mayoritas di Aramco dengan kepemilikan hingga 90%, mereka sangat bergantung pada pembayaran dividen dari perusahaan ini.

Kinerja Keuangan Aramco

Pada awal bulan ini, Aramco memperkirakan akan membayar dividen sebesar US$31 miliar, meskipun mereka melaporkan penurunan pendapatan pada kuartal pertama tahun 2024. Penurunan ini disebabkan oleh harga minyak yang melemah dan volume penjualan yang menurun. Sejak penawaran umum perdana (IPO) pada tahun 2019, yang merupakan IPO terbesar di dunia, saham Aramco telah mengalami kenaikan dari harga IPO sebesar 32 riyal menjadi level tertinggi 38,64 riyal setahun yang lalu. Namun, pada perdagangan Kamis (23/5), saham Aramco ditutup melemah 0,33% menjadi 29,95 riyal.

Baca Juga :   Perkembangan Intensitas Energi Indonesia Satu Dekade Terakhir

Dampak dan Harapan dari Penjualan Saham

Penjualan saham ini diharapkan dapat menarik minat investor besar dari seluruh dunia dan meningkatkan likuiditas pasar saham di Arab Saudi. Selain itu, langkah ini juga dianggap sebagai upaya untuk mendukung transisi ekonomi negara menuju diversifikasi yang lebih besar, sesuai dengan tujuan Visi 2030. Dengan memasarkan saham secara penuh, Arab Saudi berharap dapat mengoptimalkan keuntungan dan memastikan proses penjualan yang transparan dan efisien.

Peran Bank Internasional

Keterlibatan bank-bank internasional seperti Citigroup, Goldman Sachs, dan HSBC dalam penjualan saham ini menunjukkan pentingnya transaksi ini di pasar global. Bank-bank tersebut kemungkinan akan berperan penting dalam menarik investor dan mengelola proses penjualan agar berjalan lancar. Dukungan dari institusi keuangan global ini juga memberikan legitimasi tambahan pada penawaran saham Aramco.

” Baca Juga: Banjir di Kabupaten Tanggamus, Lampung “

Dengan demikian, penjualan saham Aramco yang direncanakan ini tidak hanya merupakan langkah strategis bagi Arab Saudi dalam upaya diversifikasi ekonomi. Tetapi juga menjadi salah satu transaksi saham terbesar yang dapat menarik perhatian global. Penjualan ini akan menjadi indikator penting bagi keberhasilan program Visi 2030 dan masa depan ekonomi Arab Saudi yang lebih beragam dan kurang bergantung pada minyak mentah.